Uhhuuyyy
Assalamu’alaikum,.
Apa kabar,.??
.
Pertama kali
saya membuat blog ini, tujuannya untuk memancing diri sendiri untuk lebih rajin
menulis,. Apapaun itu bentuk tulisannya, entah itu tulisan ngelantur atau hanya
paraphrase tulisan dari internet,.. entah nantinya akan bermanfaat atau
hanya sekedar media komunikasi diri -salah satu saran dari psikiater bagi yang
memiliki mental health issue-,. Pernah nonton film Joker kan, salah satu
film fenomenal dipenghujung tahun 2019 kemaren yang menceritakan tentang seseorang
yang mengidap mental illness, sehari-harinya harus pergi ke psikiater yang
menyarankan Arthur Fleck(tokoh utama) untuk menuliskan sebuah jurnal dimana hal
ini bertujuan untuk merekam apa yang ada dipikiran dan perasaannya diluar
kepala. Yang nantinya buku ini dikenal dengan “Joke Book”. Fans DC Comics
pasti udah paham lah ya,..
.
Eeettttt,… bukan berarti saya mengidap Mental illness dong,. Hanya
saja seperti yang sudah saya jelaskan diatas. Nulis itu seperti berinteraksi
dengan diri sendiri, merekam percapakan yang ada dikepala dan demi menjaga akal
agar tetap waras.
.
Bicara soal ngeblog,
dulu karena saya anak Warnet yang tujuannya hanya untuk ber-medsos ria
walau kadang sesekali diselingi dengan War game online seperti
kebanyakan anak Warnet. Saya sewaktu SMP pernah buat blog dengan memanfaatkan
platform mywapblog (yang sekarang sudah mati). Dulu seinget saya cuman
hanya ada satu konten tok, yang isinya saya pun sudah lupa,.. wkwkwk, iseng
aja.
.
Tepat setahun
lalu -gak tepat” banget sih, lebih beberapa hari-, blog ini muncul ke
dunia Internet untuk pertama kalinya, yang artinya usia blog ini sudah 1 tahun
lebih beberapa hari,. Yeeaayyy -_-
Semangat
nulis diawal-awal bikin blog ternyata gak menjalar seterusnya alias gak istiqomah,
yang hanya memuat 2 konten tok, Selanjutnya blog ini kosong hingga akhir tahun
2019.
Sempat fakum
lama, blog ini Kembali memuat beberapa konten berisi tugas kuliah,. 1-3 konten
lah, yang artinya blog ini gak sepenuhnya mati,..
Terus lanjut
ke series #keamananinformasi , yang masih dalam bentuk tulisan paraphase
tugas kuliah,. Tapi, dari itu semua saya jadi lebih melihat perspektif lain
dari hanya sekedar tugas kuliah,.
.
Semenjak series
#keamananinformasi ini saya buat dan untuk pertama kalinya (lagi) saya
share di Story Whatsapp, ada temen yang menanggapinya dengan pertanyaan :
“kalau one day one post gitu, dosen emang beneran ngecekin satu-satu,.?”,saya jawab dengan santai dong,. “Bodo Amat”.Eh, dia tanya lagi dong “tapi ngerasa kesel gak sih, udah ngerjain capek-capek tapi di cek juga nggak,.. terus apa gunanya ngasih tugas, kalo gak dikoreksi salahnya dimana,.?”.
Mendengar hal
itu, saya jadi mikir lagi,.. lahh kok iya, ada benernya,.. ngapain capek-capek
ngerjain kalo ada dosen yang berpikiran tugas dari si A udah dikumpulin,
berarti dikasih nilai,.. akhirnya pemikiran inilah yang jadi landasan
mahasiswanya untuk berfikiran “yang penting ngumpulin tugas”,..
.
Tapi kalau
kita melihat perspektif lainnya lagi, sudah menjadi rahasia umum sih kalau
seorang pengajar didalam intansi(yang platformnya hanya lingkup
sekolah atau kampus) itu memiliki waktu yang terbatas, dimana aktivitas
dalam perkantoran sudah ditetapkan oleh role yang ada. Ngasih materi
sesuai sks - njelasin materi - ngasih tugas/evaluasi ke anak didik - UTS dan
UAS - ngasih nilai – DONE ,.
Semua
gerak-geriknya sudah ditetapkan oleh role tersebut,. Jadi gak bisa
meluangkan waktunya hanya untuk mengajarkan sesuatu yang detail dari A sampai Z
ke anak didiknya. Berbeda, dengan
seorang pengajar yang memang dikhususkan untuk menangani satu bidang dan itu
bukanlah platform yang pertemuan antar pengajar dengan pendidik dibatasi
dengan waktu.
.
Mungkin
karena saya termasuk orang yang idealis, saya selalu memegang prinsip
“kalau saya bisa mengerjakan tugas(kuliah) itu secara maksimal dan bisa saya
pahami, Saya akan kerjakan. Tapi kalau tugas yang diberikan ke saya itu dirasa
gak bisa maksimal dan bukan sesuatu yang saya anggap ‘menarik’, saya lebih
memilih meninggalkannya ketimbang ngerjainnya gak maksimal” ,..
.
Waaiiitt,…
menjadi idealis bukan berarti harus pakem dengan prinsip yang dipegang,
melainkan harus memilah situasi yang ada,. Kalau sifatnya UTS/UAS, mana berani
saya mengabaikannya,. Yang pastinya tidak dong,….
.
Dan juga Saya
lebih memilih untuk menikmati proses, contohnya untuk kasus tugas ngrangkum
materi ke blog seperti #keamananinformasi. Saya jadi bisa belajar hal
baru dimana belum diajarkan pada materi perkuliahan, dalam hal ini yakni HTML
dan CSS (mengatur tampilan blog/web).
Kalaupun
semisal saya sudah tau kalau ujung-ujungnya nanti gak bakal dikoreksi, bisa
saja saya ngrangkum materinya asal-asalan, yang penting judulnya OKE,.. bisa
saja saya mengatur tampilan blog yang biasa-biasa, ngapain sih ribet mikirin
tampilan blog agar menarik,.? Kalau ujung-ujungnya gak bakal dikoreksi,.??? Haaaa,..??
ngapain,..???
.
Kembali lagi
kalau saya lebih memilih menikmati proses,. Dan saya tau, “saya tuh bisa lho,
bikin sesuatu yang lebih dari ini,.. masa mau yang biasa-biasa aja,.? Pastinya
Tidakk doong,.”.
Saya selalu
percaya kalau apa yang kita kerjakan saat ini suatu saat akan ada manfaatnya entah untuk diri sendiri maupun
orang banyak nantinya,. Walau untuk sekarang, manfaat itu masih saya sendiri yang
merasakan,..
.
Yoii,..
Mantaapp,…
0 komentar