Chapter XII : Data Backup dan Disaster Recovery
- Kamis, Juli 16, 2020
- By Yahya Muhaimin
- 0 Comments
Kebutuhan
backup bagi masyarakat modern di era digital seperti sekarang telah menjadi
sebuah kebutuhan utama. Bukan hanya praktisi IT saja, melainkan masyarakat umum
telah mengerti dan memahami betapa pentingnya backup berbasis Clouds. Backup
berfungsi untuk mengamankan data, artinya backup dapat difungsikan sebagai cara
untuk melakukan restore data apabila sewaktu-waktu data rusak, hilang, terkena
virus, atau hilang.
cr : channelfutures.com
.
Masyarakat
modern adalah masyarakat yang ‘sibuk’. Semua pekerjaan bisa saja terjadi selama
24 jam tanpa henti. Semua hal dan pekerjaan yang dilakukan selalu membutuhkan
jaringan dan koneksi internet. Maka dari itu, kebutuhan apapun termasuk data,
akan lebih baik, lebih efisien, dan lebih cepat aksesnya jika menggunakan akses
internet. Bagaimana cara memperoleh data dari cloud system? Tentu saja melalui
penyimpanan seperti Google Drive, Microsoft One Drive, atau Dropbox jika Anda
ingin sesuatu yang free. Namun tentunya selalu ada batasan tertentu untuk
segala hal yang gratis, seperti misalnya terbatasnya storage yang diberikan
kepada free user, serta limit fitur-fitur lain yang dimiliki oleh platform
tersebut.
.
Pengertian Backup
Adakalanya
komputer kita mengalami penurunan performa, hal itu bisa disebabkan karena faktor
internal maupun faktor eksternal. Factor internal bisa meliputi usia hardisk
yang sudah tua, sedangkan faktor eksternal bisa dari serangan virus, malware
atau hal” yang menyebabkan data rusak.
Mengingat
hal tersebut, perlu Tindakan pencegahan untuk mengamankan data, yaitu Backup. Pengertian
Backup merupakan kegiatan menyalin data fisik atau file ke penyimpanan
sekunder, seperti flashdisk, hardisk eksternal, sistem cloud
atau media lainnya. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi apabila data primer
mengalami kerusakan atau hilang. Kerusakan data primer disebabkan oleh beberapa
kondisi, seperti kerusakan pada perangkat itu sendiri, data yang corrupt,
serangan (virus atau malware), atau menghapus data dengan tidak sengaja.
.
Fungsi dan manfaat backup
Dari pengertian
diatas, fungsi utama backup adalah membuat cadangan dari data-data yang rusak
atau hilang, baik itu disebabkan karena kesalahan pengguna sendiri ataupun
faktor lain, seperti perangkat rusak, serangan virus atau malware, data yang corrupt, bencana
alam dan sebagainya.
Selain itu,
ada beberapa manfaat yang diperoleh dari backup, antara lain :
- Memberikan kemudahan untuk mengakses file dengan cepat. Ketika Anda telah membuat cadangan data, saat data tersebut diperlukan dapat diakses dengan begitu cepat. Bahkan, dalam hitungan detik saja. Apalagi, kini sudah ada teknologi cloud yang memungkinkan Anda untuk melakukan pencadangan data dan dapat diakses dengan cepat menggunakan koneksi internet.
- Melindungi perangkat dari kehilangan daya. Tanpa disadari, komputer yang kita miliki rentan terhadap berbagai kerusakan, seperti bencana, pemadaman listrik sehingga merusak kinerja dari hardisk komputer. Dengan begitu, Anda perlu membuat cadangan data secara berkala agar Anda tidak perlu khawatir akan hilangnya data penting didalamnya.
- Memulihkan sistem operasi yang gagal. Pada umumnya, kerusakan pada komputer bisa terjadi karena sistem operasi gagal dalam memproses berbagai program yang terus bertambah setiap waktunya dan ditambah lagi dengan pengalokasian ruang memori yang kurang tepat. Jadi, melakukan backup data dinilai lebih efisien untuk mengamankan data Anda dari kegagalan sistem operasi.
.
Pengertian Restore
Restore berasal
dari Bahasa inggris yang artinya mengembalikan. Sesuai dengan artinya, restore adalah proses mengembalikan kembali
sebuah data atau file ketempat semula. Jadi misalnya data anda terhapus secara tidak sengaja, maka anda dapat mengembalikan data tersebut dalam recycle bin komputer untuk kemudian dikembalikan. lantas, bagaimana jika data tersebut tidak ada recycle bin padahal data tersebut sangatlah penting,.? tentu saja solusi terbaik adalah memiliki backup data dimedia penyimanan lain.
.
Disaster
Recovery
Backup dan
restore adalah hal yang saling berkaitan dan saling mendukung satu sama lain.
Backup memang memiliki arti dan fungsi yang hampir mirip dengan restore yaitu
menyelamatkan data-data. Untuk membuat sebuah disaster recovery yang tepat,
memang harus mempertimbangkan untuk membuat disaster recovery plan yang baik.
Disaster recovery plan ini sebaiknya memang tidak hanya sekedar menyiapkan
backup untuk membuat cadangan data. Namun juga dalam waktu bersamaan juga
menyiapkan sistem dan aplikasi yang memungkinkan untuk melakukan restore data.
Tujuannya adalah agar apabila ada kemungkinan restore kurang berhasil
dilakukan, yaitu dalam artian restore kurang berhasil 100% karena mungkin masih
ada beberapa data-data yang ingin dikembalikan kedalam sistem dan storage namun
masih ada yang kurang lengkap, maka backup dapat mengatasi masalah tersebut
dengan cara menyediakan data-data yang kurang atau hilang tersebut.
Maka dari itu
sangat penting untuk melakukan backup secara berkala dan rutin. Yaitu
tergantung atas seberapa sering data-data yang dimiliki terupdate atau
diperbaharui. Semakin sering data terupdate, maka Anda juga harus melakukan
interval backup yang sama dengan frekuensi update data tersebut. Dengan
memiliki backup data yang terbaru, maka jika terjadi kesalahan dalam restore,
data-data Anda akan tetap update dan terbaru. Satu hal yang penting adalah
dengan membackup data-data dan file sebelum data-data tersebut terkena serangan
dan infeksi virus. Karena data-data yang telah terinfeksi oleh virus akan ikut
terbackup dan backup tersebut akan menjadi sia-sia karena pada saat Anda
mengakses atau mengambil data tersebut dari media penyimpanan backup, data
sudah dalam keadaan terinfeksi virus dan bukan tidak mungkin juga bisa
mengakibatkan kerusakan perangkat gadget, sistem komputer, serta peralatan
komputer yang digunakan.
.
0 komentar