Chapter III : Kriptografi Simetris dan Arsimetris

  • Rabu, Juli 08, 2020
  • By Yahya Muhaimin
  • 0 Comments



Udah masuk ke Chapter III nih,. Dari 14 Materi yang harus dirangkum ke blog ini, artinya,… masih ada 11 Chapter berikutnya,.. oke,. Mantap,..
.
Kalo ngomongin soal Teknologi, keamanan data menjadi hal yang sangat rawan. Banyaknya penyusup yang dapat melihat bahkan merusak data merupakan hal yang harus diperhatikan.  sehingga diperlukan sistem komputer dengan tingkat keamanan yang dapat terjamin dan bisa terhindar dari serangan (attack), walaupun pada akhirnya akan terjadi trade off   antara tingkat keamanan dan kemudahan akses.
Diperlukan suatu metode pengamanan data yang efektif untuk menunjang hal tersebut. Dari beberapa metode yang telah diteliti pada dasarnya terbagi atas dua jenis yaitu metode Simetris dan Metode Asimetris. Kedua metode dengan berbagai varian banyak digunakan untuk mengamankan data, namun pada implementasinya belum pernah dilakukan suatu studi komparasi untuk menganalisis keakuratan data yang telah dienkripsi, tingkat kesulitan, keamanan dan waktu yang dibutuhkan dalam prosesnya.
.

Sejarah Kriptografi

Pada jaman Romawi kuno, Julius Caesar menggunakan kriptografi untuk mengirim pesan rahasia. Kriptografi sendiri berasal dari Bahasa Yunani yaitu cryptós yang artinya “secret” (yang tersembunyi) dan  gráphein yang artinya “writting” (tulisan). Jadi, kriptografi berarti ”secret writting” (tulisan rahasia).
  • Casanova menggunakanpengetahuan mengenai kriptografl untuk mengelabui Madame d’Urfe (ia mengatakan kepada Madame d’Urfe bahwa sesosok jin memberi tahu kunci rahasia Madame d’Urfe kepadanya, padahal ia berhasil memecahkan kunci rahasia berdasarkan pengetahuannya mengenai kriptografl), sehingga ia mampu mengontrol kehidupan Madame d’Urfe secara total.
  • Sewaktu perang dunia kedua, pihak sekutu berhasil memecahkan kode mesin kriptografl Jerman, Enigma; keberhasilan yang sangat membantu pihak sekutu dalam memenangkan perang.
  • Sejarah kriptografl penuh dengan intrik dan banyak orang melihat kriptografl sebagai sesuatu yang penuh dengan misteri.
  • Setelah perang berahir, konon pihak sekutu menjual mesin Enigma ke beberapa negara berkembang tanpa memberi tahu bahwa kode sudah dipecahkan.
.

Konsep dasar Kriptografi

Kriptografi merupakan ilmu sekaligus seni untuk menjaga keamanan pesan.
Algoritmanya yaitu :
  • Aturan untuk enkripsi (enciphering) dan dekripsi (deciphering). 
  • Fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi
Rahasianya yaitu terletak pada parameter yang digunakan, kuncinya ditentukan oleh parameter. Parameter yang digunakan sebagai kunci itulah yang harus dirahasiakan.
Suatu pesan yang tidak disandikan disebut plaintext ataupun cleartext. Proses untuk mengubah plaintext menjadi chippertext disebut enkripsi. Kebalikannya, proses dari chippertext menjadi plaintext disebut dekripsi.
.

Sifat acak Kriptografi

sifat acak kriptografi yaitu sifat yang bebas dari kecenderungan sehingga tidak mudah untuk ditebak. Sifat acak dikaitkan dengan tidak adanya korelasi, hal ini untuk mempersulit analisa seperti analisa frekuensi (frequency analysis) atau linear cryptanalysis atau differential cryptanalysis.
.

Teknik enkripsi - one time pad

Secara teoritis, teknik one-time pad merupakan teknik enkripsi yang sempurna (perfect encryption ) asalkan proses pembuatan kunci benar-benar acak.
Pada kriptografi OTP, jumlah kunci sama panjangnya dengan jumlah plainteks. Jika anda ingin agar cipherteks sulit untuk di pecahkan maka pemakaian kunci seharusnya :
  • Jangan gunakan kunci yang berulang
  • Pilihkan kunci yang random
Pemakaian One Time Pad digunakan pada sederetan abjad A..Z dengan memberikan nilai urutan abjad yaitu A=0, B=1, C=2, D=3, E=4…..sampai Z.
.

Caesar Cipher

Salah satu jenis kriptografi klasik paling sederhana. Cipher substitusi adalah sandi dimana setiap karakter dari plaintext (huruf atau angka) diganti atau disubstitusikan dengan karakter lain dalam susunan abjad. Tidak ada perubahan dalam susunan abjad asli yang digunakan pada plaintext. Salah satu contoh dari cipher substitusi yaitu Caesar Cipher.



Secara default caesar menggunakan key 3 yang artinya pergeseran 3 huruf. Susunan alphabet yang digeser sebanyak 3 huruf membentuk sebuah tabel substitusi sebagai berikut:
Contoh:
Plaintext   :   JANGAN DEKATI DIA
Ciphertext : MDQJDQ GHNWL GLD
.

Cryptanalysis

Cryptanalysis adalah kajian dan analisis untuk memahami cara kerja sekaligus cara untuk memecahkan sistem cryptography. Dalam cryptanalysis dipelajari beberapa cara untuk memecahkan pesan rahasia (decrypt) dengan mendapatkan key.
Sederhananya, Cryptanalysis yaitu teknik untuk memecahkan enkripsi dengan cara mencari kunci enkripsi.
Ada 3 kategori Teknik yang biasanya digunakan untuk memecahkan enkripsi dari kriptografi klasik:
  • Known Plaintext Attack
  • Analisa statistic
  •  Brute force search
Bisa juga terkadang menggunakan kombinasi dari ketiga Teknik tersebut.
Dari ketiga Teknik tersebut, biasanya seorang enkripter bisa mempunyai naskah acak, atau bahkan bisa sampai mengetahui naskah aslinya.
.

Teknik known plaintext attack

Teknik pencarian kunci enkripsi berdasarkan pengetahuan mengenai pasangan naskah acak – naskah asli. Disini, seorang enkripter mempelajari lebih banyak plaintext / chipertext yang dienkripsi dibawah kunci yang sama.
Cipher Caesar adalah jenis kriptografi yang sederhana dan simple, sehingga rentan untuk diketahui naskah aslinya melalui naskah acak. Julius Caesar menukar huruf dengan cara shift transformation, yakni hanya menggeser beberapa abjad cipher dari abjad plain.
.

Teknik analisa stastistik

Semua algoritma enkripsi sebelum data encryption standard (DES) rentan terhadap analisa statistik, kecuali one-time pad. Sebagai contoh, mari lihat bagaimana enkripsi dengan cara Shift transformation seperti Caesar Cipher yang rentan terhadap cara enkripsi analisa statistik yang sederhana yaitu analisa frekuensi.
Keterangan
Nilai/isi dari naskah
Naskah Asli
Jangan rahasiakan pesan ini!
Naskah Acak
Mdqjdq udkdvldndq shvdq lql!

Huruf “D” dan “Q” adalah yang terbanyak digunakan dalam naskah acak. Karena dalam bahasa Indonesia, Huruf “A” adalah huruf dengan statistik penggunaan terbesar. Jika naskah asli dalam bahasa Indonesia , maka besar kemungkinan huruf “D” atau “Q” merupakan huruf acak untuk “A”. Jadi besar kemungkinan, jika kita menggunakan kode untuk “D” atau “Q” sebagai nilai C dan kode untuk “A” sebagai nilai P, rumus enkripsi akan menghasilkan nilai b yang benar. Jadi mari coba 2 kemungkinan: pasangan “D-A” (yang menghasilkan b = 3) dan pasangan “Q-A” (yang menghasilkan b = 16). Hasil yang dicari adalah nilai b yang jika digunakan untuk mendekripsi naskah acak akan menghasilkan naskah asli yang “masuk akal”.
.
Teknik enkripsi klasik yang baik adalah yang tidak bisa dibobol dengan Known Plaintext Attack dan Analisa Statistik, sehingga pencarian kunci harus dilakukan dengan teknik Brute Force Search.
.
Ciaaoo

You Might Also Like

0 komentar