Chapter XIV : Sniffing Wireless dan Digital Forensik

  • Sabtu, Juli 18, 2020
  • By Yahya Muhaimin
  • 0 Comments

Chapter demi Chapter telah terangkum dengan cukup ,… Yaaa,.. cukup,… :)

XIV menjadi sebuah simbol akhir dari series -wkwk kyk netflix aja,- dari #KeamananInformasi,. Seperti yang pernah saya sampaikan pada ChapterI, dimana tugas UAS ini bisa saya gunakan untuk mendorong lebih rajin lagi ngeblog. Dan memang sudah saya buktikan pada tulisan-tulisan ngelantur saya,.
Disisi lain, selain mendorong untuk lebih rajin nulis, juga saya belajar hal baru yang mungkin belum pernah diajarkan pada materi perkuliahan yang menarik minat saya untuk belajar lebih lanjut -kalau bisa sih, malah lebih dalam- yakni Web Development -Nahh lho,. Malah nambah lagi satu minat baru-. Tapi bukan pada Back-End, melainkan Front-End,.. itupun saya tertarik pada UI Design,. Karena memang basic saya di Desain sih,..
Okkeee,.. Cukup Bacotannya,..
.
Yang sering nonton film-film bertema Hacker, atau IT,.. pernah dong liat ada adegan dimana salah satu orang tengah menyadap percakapan antara si A dengan si Z,. dimana hal itu ditujukan untuk mendengarkan / dan mengetahui isi pesan dari paket data yang dikirim si A ke si Z dan sebaliknya. Itu semua termasuk salah satu dari jenis dari Teknik Sniffing. Dari artinya saja kita sudah tau, Sniff yang berarti “mengendus” ,.. 
cr:encrypted-tbn0.gstatic.com

.

Pengertian Sniffing

Sniffing adalah tindakan penyadapan yang dilakukan dalam jaringan dengan tujuan untuk dapat mencuri data-data pribadi ataupun account lain yang bersifat pribadi. Karena data yang mengalir pada suatu jaringan bersifat bolak-balik, maka dengan proses sniffing ini dapat menangkap paket yang dikirimkan dan terkadang menguraikan isi dari RFC (Request for Comments). Pada Application Layer, biasanya tindakan sniffing dilakukan dengan cara menyisipkan sebuah program aplikasi ke sebuah komputer korban dimana nantinya program aplikasi tersebut akan berjalan dan melakukan proses sniffing atau penyadapan sehinggan data-data yang dikirimkan dapat terlihat oleh si pelaku sniffing.
.
Ada begitu banyak kemungkinan bahwa jika satu set port switch perusahaan terbuka, maka salah satu pegawainya dapat mengetahui seluruh lalu lintas jaringan. Setiap pengguna di lokasi fisik yang sama dapat terhubung ke jaringan melalui kabel Ethernet atau membuat koneksi nirkabel ke jaringan dan mengetahui semua lalu lintas.
Dengan kata lain, Sniffing memungkinkan Anda melihat segala macam lalu lintas, protected dan unprotected. Di bawah kondisi dan protokol yang tepat, penyerang dapat mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk serangan lebih lanjut atau menyebabkan masalah lain bagi pemilik jaringan atau sistem.
.

Cara Kerja Sniffing

Seorang Sniffer, atau orang yang melakukan sniffing biasanya mengubah NIC sistem ke mode promiscous, sehingga bisa listen semua data yang dikirimkan pada tiap segmennya.
Mode promiscuous mengacu pada cara unik Ethernet, khususnya network interface cards (NICs), yang menerima semua lalu lintas jaringan bahkan jika itu tidak dialihkan ke NIC. Secara default NIC mengabaikan semua lalu lintas yang tidak ditujukan kepadanya. Untuk ini alamat tujuan paket Ethernet dibandingkan dengan alamat perangkat keras (a.k.a. MAC) perangkat. Meskipun hal ini masuk akal untuk jaringan pendekatan yang tidak berpihak membuat sulit untuk menggunakan perangkat lunak pemantauan dan analisis jaringan untuk mendiagnosis masalah konektivitas atau penghitungan lalu lintas.
Seperti ilustrasi di atas, sniffer dapat terus memantau semua lalu lintas ke komputer melalui NIC dengan decoding informasi yang dienkapsulasi dalam paket data.
.
Man In The Middle
cr:thesslstore.com
Man in The  Middle Attack atau MITM attack adalah serangan dimana attacker berada di tengah bebas mendengarkan dan mengubah percakapan antara dua pihak. Serangan Man in The Middle merupakan suatu tipe serangan yang memanfaatkan kelemahan Internet Protocol. Serangan Man-In-The-Middle sering disingkat MITM di kriptografi dan keamanan komputer adalah bentuk aktif menguping di mana penyerang membuat koneksi independen dengan korban dan pesan relay antara mereka, membuat mereka percaya bahwa mereka berbicara langsung satu sama lain melalui koneksi pribadi, padahal sebenarnya seluruh percakapan dikendalikan oleh penyerang. Penyerang harus mampu mencegat semua pesan terjadi antara kedua korban dan menyuntikkan yang baru, yang langsung dalam banyak keadaan (misalnya, seorang penyerang dalam jangkauan penerimaan terenkripsi Wi-Fi jalur akses nirkabel , dapat menyisipkan dirinya sebagai seorang Man-In-The-Middle.
.
Target Sniffing
Seseorang dapat meng sniffing informasi penting di jaringan komputer seperti:
  • Lalu lintas email
  • Kata sandi FTP
  • Lalu lintas web
  • Kata sandi telnet
  • Konfigurasi router
  • Sesi obrolan
  • Lalu lintas DNS.
.
Protokol Sniffing
Berikut adalah beberapa protokol jaringan komputer yang sering sniffer gunakan dalam melancarkan aksinya:
  • HTTP – HTTP digunakan untuk mengirim informasi dalam teks yang jelas dan menjadikannya tujuan nyata.
  • SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) – SMTP pada dasarnya digunakan untuk transmisi email. Protokol ini efisien, tetapi tidak dianggap aman terhadap pengintaian.
  • NNTP (Network News Transfer Protocol) – Digunakan untuk semua jenis komunikasi. Namun, kelemahan terbesarnya adalah bahwa data dan bahkan kata kunci dikirim melalui jaringan dalam bentuk teks biasa.
  • POP (Post Office Protocol) – POP benar-benar digunakan untuk menerima email dari server. Protokol ini tidak menyediakan keamanan snoop, karena dapat menjadi perangkap yang mengirim virus
  • FTP (File Transfer Protocol) – FTP digunakan untuk mengirim dan menerima file, tetapi tidak memberikan keamanan. Semua data dikirim sebagai teks yang dapat dengan mudah dipantau
  • IMAP (Internet Message Access Protocol) – IMAP sama dengan SMTP tetapi rentan terhadap sniffing.
  • Telnet – Telnet mengirimkan semuanya (nama pengguna, kata sandi, penekanan tombol) sebagai teks biasa melalui jaringan dan karenanya dapat dengan mudah di sniffing.
.
Uhhuuyyy
Yoi,.. Mantaappp

You Might Also Like

0 komentar