Review Jurnal SI Ekonomi dan Bisnis

  • Senin, Maret 02, 2020
  • By Yahya Muhaimin
  • 0 Comments

Judul USULAN DESAIN MODEL BISNIS LAPIS BOGOR SANGKURIANG
Jurnal IPB Repository Agroindustrial Technology
Download Usulan Model Bisnis Lapis Bogor IPB repository
Tahun 2013
Penulis M Linggar Putra M
Reviewer Yahya Mukhaemin (183100039)
Tanggal 02 Maret 2020

ABSTRAK

M LINGGAR PUTRA M.Usulan Desain Model Bisnis Lapis Bogor Sangkuriang. Dibimbing oleh SUKARDI.

Model bisnis kanvas digambarkan melalui Sembilan blok bangunan dasar yang terdiri dari key partner, key activities, value proposition, customer relationship, customer segment, channels, key resources, cost structure, dan revenue stream. Kesembilan blok tersebut menunjukkan logika bagaimana sebuah perusahaan bermaksud untuk menghasilkan uang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi model bisnis Lapis Bogor Sangkuriang dan membuat alternatif model bisnis yang baru. Data dianalisis dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model bisnis Lapis Bogor Sangkuriang yaitu konsep produk oleh-oleh khas Bogor namun belum fokus terhadap segmen pelanggannya. Pembuatan alternatif diusulkan sesuai dengan visi misi perusahaan dan kondisi perusahaan. Alternatif pertama yaitu menerapkan konsep kemitraan. Sementara itu alternatif kedua merupakan gabungan konsep awal dengan konsep penjualan online. Berdasarkan hasil analisis terhadap visi dan misi perusahaan, maka gabungan konsep awal dengan konsep penjualan online merupakan konsep yang sesuai dan cocok untuk diterapkan bila perusahaan telah meningkatkan kapasitas produksinya.

Kata Kunci : Lapis Bogor Sangkuriang, Model Bisnis Kanvas, Kemitraan


PENDAHULUAN

Perkembangan bisnis saat ini semakin pesat, salah satu bisnis yang banyak berkembang saat ini yaitu bisnis yang berbasis makanan dan minuman. Berdasarkan data statistik dari Badan Pusat Statistik selama tahun 2010-2011 jumlah perusahaan yang paling banyak menurut subsektornya adalah perusahaan makanan dan minuman dibandingkan dengan perusahaan subsektor lainnya (BPS, 2011). Salah satu makanan yang cukup banyak peminatnya adalah kue lapis. Salah satu pengusaha yang menangkap peluang usaha ini adalah Rizka Wahyu Romadhona yang mendirikan suatu usaha Lapis Bogor Sangkuriang di Bogor, Jawa Barat. Salah satu keunikan produk ini adalah menggunakan talas sebagai salah satu bahan baku yang memberikan warna tersendiri pada produk. Selain itu penggunaan talas sebagai salah satu bahan baku menjadi ciri dan kebijakan menggunakan kearifan lokal yang ada. Sebagai suatu bisnis yang sedang berkembang Lapis Bogor Sangkuriang perlu terus mengembangkan usahanya dan bertahan terhadap persaingan usaha. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan bisnis dan memetakan strategi bisnis yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Salah satu cara strategi bisnis yaitu dengan membuat suatu model bisnis. Chesborough dalam Zott dan Amit (2009) mendefinisikan model bisnis sebagai struktur rantai nilai-value chain (an activity based concept), menciptakan value dengan mendefinisikan serangkaian aktivitas mulai dari bahan mentah sampai bahan mentah tersebut sampai ke customer akhir, dimana value yang telah ditentukan ditambahkan dalam keseluruhan aktivitas tersebut. Terlihat begitu pentingnya suatu model bisnis bagi suatu usaha terutama untuk suatu bisnis yang masih berkembang. Suatu model bisnis yang baik diharapkan mampu menjadi strategi pengembangan suatu bisnis karena model bisnis yang baik dapat memberikan pandangan kepada pelaku usaha bagaimana respon pasar terhadap produk yang dimiliki, dan melemahkan daya saing competitor. Selain itu model bisnis juga bermanfaat untuk melihat bisnis pelaku usaha itu sendiri secara utuh dan dapat mengambil keputusan yang baik. 


TUJUAN PENELITIAN
1. Mengidentifikasi Model Bisnis UMKM Lapis Bogor Sangkuriang
2. Membuat Alternatif Model Bisnis UMKM Lapis Bogor Sangkuriang di Bogor

MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini bermanfaat untuk membantu Lapis Bogor Sangkuriang dalam merumuskan model bisnisnya dan memberikan alternatif bagi model bisnis yang dapat diterapkan untuk masa yang akan datang sehingga Lapis Bogor Sangkuriang dapat mengetahui model bisnis yang sedang dijalaninya saat ini dan dapat merumuskan kebijakan-kebijakan untuk perkembangan usaha Lapis Bogor Sangkuriang di masa yang akan datang.

PEMBAHASAN
  • Analisis Data
    Berdasarkan Pertanyaan penelitian yang dibuat penulis, maka penulis melakukan penelitian untuk mengkaji dan memahami berbagai macam model bisnis dan menerapkan model bisnis kanvas dalam penelitian kali ini untuk dijadikan sebagai bahan kajian.
  • Penerapan model bisnis kanvas
    Model bisnis kanvas adalah model yang menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai serta digambarkan melalui sembilan elemen blok kanvas ( Osterwalder & Pigneur, 2012 ). Sembilan blok ini mencakup empat bidang utama bisnis yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelayakan finansial. Kesembilan blok kanvas antara lain (Osterwalder & Pigneur, 2012) :
    • Costumer Segment
    • Value Propositions
    • Channels
    • Customer Relationships
    • Revenue Streams 
    • Key Resources 
    • Key Activities 
    • Key Partnership
    • Cost Structure
  • Desain Model bisnis kanvas
    Desain model bisnis adalah suatu cara untuk menghasilkan model bisnis yang lebih baik dan inovatif. Untuk dapat mendesain suatu model bisnis perlu mempertimbangkan serangkaian faktor yang kompleks, seperti pesaing, teknologi, lingkungan legal, dan lain-lain (Osterwalder & Pigneur, 2012). 
    Terdapat teknik-teknik dalam mendesain model bisnis antara lain : wawasan/perspektif pelanggan, pembentukan ide, berpikir visual, prototyping, bercerita, dan skenario. Perspektif pelanggan harus menginformasikan pilihan kita terkait proposisi nilai, saluran distribusi, hubungan pelanggan, dan arus pendapatan. Yang diperlukan dalam teknik desain berdasarkan pembentukan ide adalah suatu proses kreatif untuk membangun sejumlah ide model bisnis dan memilih salah satu diantaranya yang terbaik (Osterwalder & Pigneur, 2012 ). 
    Teknik desain berdasarkan nilai berpikir visual berarti menggunakan alat bantu visual seperti gambar-gambar, sketsa, dan diagram untuk membangun dan mendiskusikan arti. Karena model bisnis adalah sebuah konsep kompleks yang terdiri atas berbagai blok bangunan dan hubungan antarblok bangunan itu, sehingga perlu membuat sketsanya terlebih dahulu. Prototyping merupakan alat bantu ampuh untuk mengembangkan model bisnis baru yang inovatif. Membuat dan memanipulasi porototipe model bisnis akan mendorong untuk mengatasi subjek penting tentang struktur, hubungan, dan logika dalam cara yang tidak tersedia melalui pemikiran dan diskusi. Teknik desain bercerita merupakan alat bantu ideal untuk mempersiapkan diskusi mendalam tentang model bisnis dan logika yang melandasinya. Teknik desain model bisnis dengan skenario berfungsi menginformasikan proses pengembangan model bisnis dengan membuat konteks desain spesifik dan detail (Osterwalder & Pigneur, 2012)

    HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Lapis Bogor Sangkuriang

Lapis Bogor Sangkuriang merupakan suatu usaha yang didirikan oleh Rizka Wahyu Romadhona. Modal awal usaha ini yaitu sebesar Rp.500.000. Usaha ini lama kelamaan berkembang dan berhasil mendirikan outlet pertama nya pada bulan September 2011 di jalan Soleh Iskandar (dekat Yogya Dept.Store), Bogor, Jawa Barat. Outlet kedua dan ketiga nya masing-masing terletak di Jalan Raya Pajajaran No 20E, Bogor dan Rumah Makan Raffles di Puncak. 
Konsep bisnis yang dijalankan yaitu dengan mengedepankan makanan olahan talas sebagai oleh-oleh khas Bogor. Produk utama yang dihasilkan menggunakan kombinasi antara tepung terigu dengan tepung talas. Saat ini dua jenis produk utama yang dijual yaitu lapis bogor dan brownis talas. Untuk lapis bogor dibedakan menjadi lapis bogor original, lapis bogor topping keju, lapis bogor greentea, lapis bogor blueberry, lapis bogor strawberry, lapis bogor cokelat, lapis bogor tiramisu dan lapis bogor capucino. Sementara untuk brownis, terdapat brownis talas polos dan brownis talas topping keju.  
Setiap usaha tentu memiliki perencanaan dalam mengembangkan usahanya. Proses perencanaan pada dasarnya merupakan suatu proses pembuatan tujuan (goal making process) sekaligus juga merupakan proses pembuatan strategi (strategy making process) (Jones dan George, 2007). Rencana pengembangan bisnis Lapis Bogor Sangkuriang ke depan yaitu dengan menambah kapasitas produksi dan menambah jumlah outlet. Setiap rencana mengacu kepada visi dan misi perusahaan. Visi dan Misi Lapis Bogor Sangkuriang adalah :

Visi : Menjadi perusahaan oleh-oleh khas daerah yang mengangkat pangan lokal.
Misi : 1. Membina Usaha Kecil menengah khususnya di wilayah Bogor
2. Membuka Cabang di beberapa daerah di Bogor
3. Memberdayakan masyarakat sekitar dengan membuka lapangan pekerjaan.

Aspek Organisasi 
Susunan organisasi lapis bogor sangkuriang adalah sebagai berikut :
Nama Perusahaan/Usaha  : Lapis Bogor Sangkuriang
Nama Pemilik/Pimpinan  : Rizka Wahyu Romadhona
Alamat kantor   : Jl Raya Pajajaran No 20E, Bogor
Struktur Organisasi Direktur Operasional  : Anggara Kasih
Manajer    : Ananda
Supervisi Operasional  : Yohana Agustin
Supervisi Produksi   : Vera
Supervisi Keuangan   : Siti Rubayah
Supervisi Kaizen   : Zulia Hajli 
Selain tersebut di atas, terdapat pula administrasi, customer service, dan frontliner dengan jumlah karyawan saat ini sebanyak 116 orang.

Aspek Pemasaran Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2009).
Segmentasi pasar untuk usaha ini yaitu untuk semua masyarakat Indonesia, khususnya warga Bogor dan wisatawan yang datang ke Bogor. Target pasar nya lebih diutamakan kepada wisatawan yang ingin membeli oleh-oleh khas daerah. Dalam positioning produk, lapis bogor sangkuriang diposisikan sebagai oleh-oleh khas kota Bogor yang mengangkat pangan lokal yaitu talas.  

KESIMPULAN
Lapis Bogor Sangkuriang adalah Unit usaha yang bergerak di bidang bisnis pangan dengan produk utama yaitu lapis talas bogor dan brownis talas. Dengan adanya model bisnis kanvas, maka elemen-elemen model bisnis Lapis Bogor Sangkuriang dapat diidentifikasi dengan jelas. Dari hasil identifikasi, maka dapat dilihat bahwa meskipun produk yang ditawarkan merupakan produk khas Bogor, namun secara konsep bisnis, Lapis Bogor Sangkuriang masih belum menerapkan konsep bisnis oleh-oleh khas Bogor secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan segmen pelanggan yang dibidik masih belum spesifik, selain itu media saluran pemasarannya juga masih belum spesifik menyasar tempat-tempat yang banyak dikunjungi para turis atau wisatawan. Sebagai usulan untuk memperbaiki model bisnisnya, maka ada dua alternatif model bisnis antara lain konsep kemitraan dan konsep gabungan awal dengan penajaman customer segment dan value propositions serta penambahan konsep penjualan online. Konsep kemitraan berfokus pada ekspansi usaha tanpa modal internal perusahaan dan menjangkau segmen pelanggan di wilayah Bogor. Kelebihan konsep ini yaitu tidak memerlukan modal besar untuk ekspansi dikarenakan adanya keterlibatan mitra lain. Kelemahan konsep ini yaitu memerlukan sistem pengelolaan bisnis dan pengendalian mutu yang baik, adanya resiko berbedanya antara cabang utama dengan cabang mitra maupun kesulitan perusahaan dalam mengontrol cabang-cabang yang ada. Konsep gabungan awal dengan penambahan konsep penjualan secara online berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan pelanggan dan berupaya untuk menjangkau keseluruhan segmen pelanggan dengan penajaman value propositions. Kelebihan konsep ini yaitu mampu meningkatkan nilai proposisi (value propositions) maupun hubungan dengan pelanggan (customer relationships). Kelemahan konsep ini yaitu diperlukan dana yang cukup besar dalam menjalankannya.

Sekian, review Jurnal kali ini,.. wkwkw
sebenernya reviewnya bukan bener" mereview,. berhubung waktu pengumpulan tugasnya tinggal menghitung menit yang kan berganti detik,.
bukan menjadi alasan juga sebenarnya,. yaaaa,... sudah menjadi kebiasaan ngerjain tugas di penghujung deadline,.. wkwkw

Thnak U,..

You Might Also Like

0 komentar